Rakyatmerdeka.co – News Psikiater Dadang Hawari tidak sama pendapat dengan yang lain nya apabila pelaksanaan hukuman kebiri disebut-sebut sanggup buat frustrasi orang yang merasakannya. Menurutnya, hukuman kebiri memanglah layak diberikan pada beberapa pelaku kekerasan seksual pada anak.
Dia lantas mengkritik terdapatnya pernyataan beberapa dokter yang menampik hukuman kebiri. Ada dokter yang mengemukakan kebiri mengganggu atau mampu menyakiti orang sehat. Banyak dokter juga terasa hukuman kebiri menyalahi kode etik mereka.
Ga ada hubungan dengan sumpah dokter. (Kebiri) itu akibat kelakuannya, jadi dia dihukum, ” kata Dadang.
Kebiri, kata dia, gak menyakiti orang yang menjalaninya. Sejauh ini belum ada persoalan yang buat sampai seorang lakukan bunuh diri. ” Cuma dimatikan nafsu seksnya saja, ” pungkasnya. Si orang itu juga dapat melakukan hidup seperti biasa nya.
Dadang lantas menyayangkan terdapatnya pihak-pihak yang mengemukakan kebiri merendahkan martabat seorang. Ada pula yang menyebutkan kebiri dapat memaksa seorang nekat bunuh diri. Oleh beberapa golongan, pemerintah dituding terlampau emosional dalam menentukan pemberlakuan hukuman kebiri untuk pelaku kejahatan sexsual.
Pada pihak-pihak itu, Dadang mengimbau biar mereka jangan sampai cuma menyaksikan dari segi nasib si pelaku kekerasan seksual semata. Mereka juga harus perduli serta membela korban. Menurutnya, penderitaan yang dihadapi korban lebih berat ketimbang pelaku yang dikebiri. ” Korban dapat seumur hidup alami stres serta trauma, ” papar Dadang.
Dadang sangat percaya pemerintah tak asal-asalan menetapkan tentang hukuman kebiri buat pelaku kekerasan seksual pada anak. Ketetapan ini pergi dari banyak persoalan kekerasan seksual sadis yang jadikan anak-anak sebagai korbannya.
